1.
Pendahuluan
Sejarah perkembangan islam dibagi menjadi tiga yaitu: di dunia
islam, dunia barat, dan di Indonesia. Sejarah perkembangan islam tak lepas dari
studi lembaga-lembaga pendidikan islam yang di dalamnya juga mempelajari sejarah
pendidikam islam.dilihat dari sisi kelembagaan perkembangan islam berkembang
dari sorogan dirumah para alim kemudian berubah kemasjid-masjid, kemudian
berlanjut ke menjadi system madrasah dan pada tingkatan sampai keperguruan
tinggi.masa perkembangan islam mencapai puncak kejayaannya mulai tahun 750-1258
M.
2.
Perkembangan Studi Islam Di Dunia
Muslim
Pada akhir
periode Madinah sampai 4 H,awalnya pendidikan islam sekolah masih
dimasjid-masjid dan mulai abad 5 H sudah mulai menempati gedung-gedung sekolah,gedung-gedung
besar,namun pada abad 5 H itu menjadi awal kehancuran kejayaan islam sebab
madrasah dan gedung-gedung tersebut dibiayai oleh Negara yang menjadikan
sekolah dijadikan alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin.
Pengaruh
al-Ghazali (1085 – 1111 M) disebut sebagai awal terjadi pemisahan ilmu agama
dengan ilmu umum, bahkan terkesan terjadi dikotomi. Dia penyebut bahwa menuntut
ilmu agama wajib bagi setiap muslim, sementara menuntut ilmu umum adalah wajib
kifayah.Meskipun perlu di catat bahwa hasil kejayaan muslim di bidang sains dan
teknologi bukanlah capaian kelembagaan, melainkan bersifat individu ilmuwan
muslim yang di dorong semangat penyelidikan ilmiah.
1.
Manadik yaitu agama dengan sains
tidak bias bersatu, sains menyeluruh sedangkan agama hanya di anggap matra
kecil/sedikit di dalam sains.
2.
Diadik yaitu agama dengan sains
adalah dua entitas yang berbeda.Tetapi keduanya bisa bertemu juga bias sekuler
( gak nyambung ) seperti contoh : agama dan negara adalah dua hal yang
terpisah.
3.
Triadik yaitu agama dan sains mempunyai
kelemahan akan tetapi ada yang menyatukan keduanya adalah filsafat.
Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian Islam di zamannya,
yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Jerussalem.Di Nisyapur ditemukan
Madrasah Nizahamiyah.Di Baghdad ditmukan Madrasah NIzhamiyah, Madrasah Imam Abu
Hanifah, Madrasah al-Mustanshiriyah.Di Kairo ditemukan Madrasah
al-Mansyuriyah.Di Damaskus ditemukan Dar al-Qur’anal-Dilamiyah, Dar al-Qur’an
Sabuniyah, Dar al-hadis al-Nuriyah.Kemudian masih di Damaskus ditemukan lembaga
sufi Ribath al-Bayan.Sedangkan di Jerussalem ditemukan sejumlah lembaga sufi ;
Zawiyah al-Wafa’iyah, Zawiyah al-Naqsabandiyah, dan Khanqah
al-Shalahiyah.Madrasah pertama didirikan oleh Wazir Nizhamiyyah pada 1064, madrasah
ini kemudian terkenal sebagai Madrasah Nizamul al-Mulk.
Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim yakni ;
a.
Nisyapur
Perguruan
tinggi Nizhamiyah Naisyapur di bangun Nizham al-Mulk untuk al-Juwayni, dan
al-Juwayni menjadi mudaris (guru besar) di sini sampai tiga dekade.Di lembaga
ini ada empat unsure pokok, yakni ; (1) seorang mudaris (guru besar) yang
bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli
al-Qur’an) yang mengajar al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang mengajar
hadis lembaga pendidikan, dan seorang pustakawan (bait al-maktub) yang
bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal terkait.
b.
Perguruan Tinggi al-Azhar di Kairo
Mesir
Panglima Besar
Juhari Al-Siqili ini pula yang ada pada tahun 362 H/972 M membangun Perguruan
Tinggi Al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte syiah.
c.
Perguruan Tinggi Cordova
Cordova menjadi
pusat ilmu dan kebudayaan yang paling gemilang sepanjang zaman tengah.The
Historians’ history of the World, menulis tentang perikeadaan pada masa
pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M).
d.
Perguruan Tinggi Kairwan
Perguruan ini
semula dibangun pada tahun 859 M oleh putri seorang saudagar hartawan di kota
Fez.
3.Perkembangan
Studi Islam di Barat
a. Fase
Kejayaan Muslim
Seperti terungkap ketika membahas sejarah
perkembangan studi Islam di dunia muslim, bahwa kintk pertama antara dunia
barat dengan dunia muslim adalah lewat kotak perguruaan tinggi.Bahwa sejumlah
ilmuwan dan tokoh-tokoh barat dating ke sejumlah perguruaan tinggi muslim untuk
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Di dunia Islam belahan timur,
perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad (Irak) dan di Kairo (Mesir),
sementara di sebelah barat ada di Cordova.
Muslim yang
tinggal di Eropa Barat dapat di kelompokan menjadi empat kelompok.Pertama,
Konfensionals, yakni mereka yang melaksanakan ajaran agama Islam, dan
menjadikannya bukan sekedar agama, tetapi juga cara hidup dan kehidupan sosial
dan budaya.Kedua, belivers, yakni mereka yang menerima Islam sebagai agama dan
menjadikan ajaran-ajaran yang bersifat prinsip sebagai dasar dalam kehidupan
social dan budaya, tanpa melaksanakan kewajiban-kewajiban agama Islam.Ketiga,
Liberals yakni mereka yang attach great value dalam sejumlah aspek dari nilai-nilai
etik dan filosofi Islam, tetapi dalam waktu tyang bersamaan mereka kritis,
bahkan menolak sejumlah aspek dari agama, khususnya dalam kehidupan social dan
politik.Keempat, agnosticists yakni mereka yang tidak percaya dengan keimanan
dan menolak agama sebagai dasar kehidupan sosial dan budaya pada umumnya.
Pengajaran
dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua cara.Pertama, dengan cara
sorogan yakni murid berhadapan langsung dengan guru, dan bersifat
perororangan.Kedua, dengan cara halaqah yakni guru dikelilingi oleh
murid-murid.
Sistem
pengajaran berikunya adalah pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, yang
dimulai pertama dari kerajaan Samudra Pasai di Aceh, kerajaan yang didirikan
Malik Ibrahim bin Mahdun berdiri pada abad 10 M.
Adapun materi
yang diajarkan di majelis Ta’lim dan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh
mazhan as-Shafi’i.Dari sisi kelembagaan adalah informal.Tokoh pemerintah
merangkap tokoh agama, dan biaya pendidikan pun juga bersumber dari Negara.
Kedua,
kerajaan di Perlak selat Malaka.Di kerajaan ini ada lembaga pendidikan berupa
majelis ta’lim tinggi yang dihadiri oleh murid khususyang sudah alim dan
mendalam ilmunya.Ktab yang dibaca pun kitab kualits tinggi, al-Umm, kitab fiqh
karangan Imam as-Shafi’i.
Ketiga,
kerajaan Aceh Darussalam (1511-1874) kerajaan yang berdiri 12 Dzulkaedah 916 H
(1511), dan mengatakan perang terhadap buta huruf dan buta ilmu.Di kerajaan ini
ada lembaga-lembaga Negara yang berfungsi di bidang pendidikan yakni ; (1)
Balai Seutia Huhama.Lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpul ulam, ahli piker
dan intelektual / cendikiawan membahas ilmu pengethuan.(2) Balai Seutia
Ulama.Jawatan pendidikan.(3) Balai Jamaah Himpunan Ulama.Adapun jenjangnya
adalah ; (1) Meunasah (madrasah), dan ada di setiap kampong, (2) Rangkang
(Tsanawiyah), (3) Dayah, ada di setiap daerah ) Dayah Ulebalang dan setingkat
Aliyah, (4) Dayah Teuku Cik, kira-kira sama dengan tingkat Perguruaan Tinggi
(PT).
Keempat,
kerajaan Demak di mana di tempat-tempat ramai (central / pusat) didirikan
masjid untuk tempat belajar.
Kelima,
kerajaan Islam Mataram (1575-1757), dimana hampir di setiap dasa didirikan
tempat belajar al-Qur’an.Demikian pula di daerah kabupaten didirikan pesantren.
Keenam,
kerajaan Islam di Banjarmasin, Kalimantan, lahir ulama besar dan terkenal,
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.Setelah pulang dari Makkah untuk belajar, al- Banjari
mendirikan pesantren di kampong Dalam Pagar.Sistem pendidikan adalah sama
dengan sam dengan sistem madrasah di Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar