Selasa, 04 Oktober 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM


1.    Pendahuluan
Sejarah perkembangan islam dibagi menjadi tiga yaitu: di dunia islam, dunia barat, dan di Indonesia. Sejarah perkembangan islam tak lepas dari studi lembaga-lembaga pendidikan islam yang di dalamnya juga mempelajari sejarah pendidikam islam.dilihat dari sisi kelembagaan perkembangan islam berkembang dari sorogan dirumah para alim kemudian berubah kemasjid-masjid, kemudian berlanjut ke menjadi system madrasah dan pada tingkatan sampai keperguruan tinggi.masa perkembangan islam mencapai puncak kejayaannya mulai tahun 750-1258 M.
2.       Perkembangan Studi Islam Di Dunia Muslim
Pada akhir periode Madinah sampai 4 H,awalnya pendidikan islam sekolah masih dimasjid-masjid dan mulai abad 5 H sudah mulai menempati gedung-gedung sekolah,gedung-gedung besar,namun pada abad 5 H itu menjadi awal kehancuran kejayaan islam sebab madrasah dan gedung-gedung tersebut dibiayai oleh Negara yang menjadikan sekolah dijadikan alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin.
Pengaruh al-Ghazali (1085 – 1111 M) disebut sebagai awal terjadi pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum, bahkan terkesan terjadi dikotomi. Dia penyebut bahwa menuntut ilmu agama wajib bagi setiap muslim, sementara menuntut ilmu umum adalah wajib kifayah.Meskipun perlu di catat bahwa hasil kejayaan muslim di bidang sains dan teknologi bukanlah capaian kelembagaan, melainkan bersifat individu ilmuwan muslim yang di dorong semangat penyelidikan ilmiah.
1.       Manadik yaitu agama dengan sains tidak bias bersatu, sains menyeluruh sedangkan agama hanya di anggap matra kecil/sedikit di dalam sains.
2.       Diadik yaitu agama dengan sains adalah dua entitas yang berbeda.Tetapi keduanya bisa bertemu juga bias sekuler ( gak nyambung ) seperti contoh : agama dan negara adalah dua hal yang terpisah.
3.        Triadik yaitu agama dan sains mempunyai kelemahan akan tetapi ada yang menyatukan keduanya adalah filsafat.
Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Jerussalem.Di Nisyapur ditemukan Madrasah Nizahamiyah.Di Baghdad ditmukan Madrasah NIzhamiyah, Madrasah Imam Abu Hanifah, Madrasah al-Mustanshiriyah.Di Kairo ditemukan Madrasah al-Mansyuriyah.Di Damaskus ditemukan Dar al-Qur’anal-Dilamiyah, Dar al-Qur’an Sabuniyah, Dar al-hadis al-Nuriyah.Kemudian masih di Damaskus ditemukan lembaga sufi Ribath al-Bayan.Sedangkan di Jerussalem ditemukan sejumlah lembaga sufi ; Zawiyah al-Wafa’iyah, Zawiyah al-Naqsabandiyah, dan Khanqah al-Shalahiyah.Madrasah pertama didirikan oleh Wazir Nizhamiyyah pada 1064, madrasah ini kemudian terkenal sebagai Madrasah Nizamul al-Mulk.
Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim yakni ;
a.       Nisyapur
Perguruan tinggi Nizhamiyah Naisyapur di bangun Nizham al-Mulk untuk al-Juwayni, dan al-Juwayni menjadi mudaris (guru besar) di sini sampai tiga dekade.Di lembaga ini ada empat unsure pokok, yakni ; (1) seorang mudaris (guru besar) yang bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli al-Qur’an) yang mengajar al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang mengajar hadis lembaga pendidikan, dan seorang pustakawan (bait al-maktub) yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal terkait.
b.       Perguruan Tinggi al-Azhar di Kairo Mesir
Panglima Besar Juhari Al-Siqili ini pula yang ada pada tahun 362 H/972 M membangun Perguruan Tinggi Al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte syiah.
c.       Perguruan Tinggi Cordova
Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang paling gemilang sepanjang zaman tengah.The Historians’ history of the World, menulis tentang perikeadaan pada masa pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M).
d.       Perguruan Tinggi Kairwan
Perguruan ini semula dibangun pada tahun 859 M oleh putri seorang saudagar hartawan di kota Fez.
3.Perkembangan Studi Islam di Barat
a. Fase Kejayaan Muslim
    Seperti terungkap ketika membahas sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim, bahwa kintk pertama antara dunia barat dengan dunia muslim adalah lewat kotak perguruaan tinggi.Bahwa sejumlah ilmuwan dan tokoh-tokoh barat dating ke sejumlah perguruaan tinggi muslim untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Di dunia Islam belahan timur, perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad (Irak) dan di Kairo (Mesir), sementara di sebelah barat ada di Cordova.
Muslim yang tinggal di Eropa Barat dapat di kelompokan menjadi empat kelompok.Pertama, Konfensionals, yakni mereka yang melaksanakan ajaran agama Islam, dan menjadikannya bukan sekedar agama, tetapi juga cara hidup dan kehidupan sosial dan budaya.Kedua, belivers, yakni mereka yang menerima Islam sebagai agama dan menjadikan ajaran-ajaran yang bersifat prinsip sebagai dasar dalam kehidupan social dan budaya, tanpa melaksanakan kewajiban-kewajiban agama Islam.Ketiga, Liberals yakni mereka yang attach great value dalam sejumlah aspek dari nilai-nilai etik dan filosofi Islam, tetapi dalam waktu tyang bersamaan mereka kritis, bahkan menolak sejumlah aspek dari agama, khususnya dalam kehidupan social dan politik.Keempat, agnosticists yakni mereka yang tidak percaya dengan keimanan dan menolak agama sebagai dasar kehidupan sosial dan budaya pada umumnya.
Pengajaran dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua cara.Pertama, dengan cara sorogan yakni murid berhadapan langsung dengan guru, dan bersifat perororangan.Kedua, dengan cara halaqah yakni guru dikelilingi oleh murid-murid.
Sistem pengajaran berikunya adalah pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai pertama dari kerajaan Samudra Pasai di Aceh, kerajaan yang didirikan Malik Ibrahim bin Mahdun berdiri pada abad 10 M.
Adapun materi yang diajarkan di majelis Ta’lim dan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhan as-Shafi’i.Dari sisi kelembagaan adalah informal.Tokoh pemerintah merangkap tokoh agama, dan biaya pendidikan pun juga bersumber dari Negara.
Kedua, kerajaan di Perlak selat Malaka.Di kerajaan ini ada lembaga pendidikan berupa majelis ta’lim tinggi yang dihadiri oleh murid khususyang sudah alim dan mendalam ilmunya.Ktab yang dibaca pun kitab kualits tinggi, al-Umm, kitab fiqh karangan Imam as-Shafi’i.
Ketiga, kerajaan Aceh Darussalam (1511-1874) kerajaan yang berdiri 12 Dzulkaedah 916 H (1511), dan mengatakan perang terhadap buta huruf dan buta ilmu.Di kerajaan ini ada lembaga-lembaga Negara yang berfungsi di bidang pendidikan yakni ; (1) Balai Seutia Huhama.Lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpul ulam, ahli piker dan intelektual / cendikiawan membahas ilmu pengethuan.(2) Balai Seutia Ulama.Jawatan pendidikan.(3) Balai Jamaah Himpunan Ulama.Adapun jenjangnya adalah ; (1) Meunasah (madrasah), dan ada di setiap kampong, (2) Rangkang (Tsanawiyah), (3) Dayah, ada di setiap daerah ) Dayah Ulebalang dan setingkat Aliyah, (4) Dayah Teuku Cik, kira-kira sama dengan tingkat Perguruaan Tinggi (PT).
Keempat, kerajaan Demak di mana di tempat-tempat ramai (central / pusat) didirikan masjid untuk tempat belajar.
Kelima, kerajaan Islam Mataram (1575-1757), dimana hampir di setiap dasa didirikan tempat belajar al-Qur’an.Demikian pula di daerah kabupaten didirikan pesantren.
Keenam, kerajaan Islam di Banjarmasin, Kalimantan, lahir ulama besar dan terkenal, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.Setelah pulang  dari Makkah untuk belajar, al- Banjari mendirikan pesantren di kampong Dalam Pagar.Sistem pendidikan adalah sama dengan sam dengan sistem madrasah di Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar